Selasa, 10 November 2009

Meningkatkan IQ anak

Siapa coba ibu yang tidak ingin anaknya tumbuh cerdas dan pintar? Apa saja akan dilakukan ibu agar buah hatinya pintar, kalau bisa melebihi rata-rata teman sebaya. Banyak cara dilakukan untuk mengoptimalkan kecerdasan anak, salah satunya lewat susu yang diperkaya DHA dan ARA.

Terkait mengupayakan kecerdasan anak, istilah DHA dan ARA sudah tidak asing bagi telinga para ibu. DHA dan ARA selama ini dikenal berperan penting dalam mengoptimalkan perkembangan otak, jaringan syaraf, jaringan penglihatan dan membantu pembentukan sistem imun pada bayi. Agar hasilnya optimal maka suplementasi kadar DHA dan ARA harus tepat untuk peran pentingnya dalam perkembangan kognitif anak serta mendukung ketajaman visual dan nilai IQ anak.”

“Kami sepenuhnya percaya bahwa ASI adalah sumber gizi yang terbaik yang dapat diberikan para ibu kepada bayi mereka, dan kami mendukung para ibu di Indonesia untuk memberikan ASI kepada bayi mereka secara eksklusif paling tidak hingga usia 6 bulan. Tapi kami juga tidak menutup mata bahwa dalam beberapa kasus di bawah pengawasan dokter, terdapat beberapa bayi yang kurang beruntung tidak mendapatkan ASI,” ujar Presiden Direktur Mead Johnson Indonesia, Catherine Fitzsimons.

Sebagai mitra para dokter dan ibu dalam memberi nutrisi terbaik bagi awal kehidupan sang buah hati, Mead Johnson Indonesia ingin memastikan bahwa para ibu mendapatkan informasi yang cukup, salah satunya tentang manfaat suplementasi DHA dan ARA dalam kadar yang tepat bagi tumbuh kembang anak.

Dr. Craig Jensen – Associate Professor dari Baylor College of Medicine, Texas Children’s Hospital yang hadir sebagai pembicara di Jakarta beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa hasil temuan terbaru dari uji klinis yang dilakukan oleh DR. E. Birch menunjukkan bahwa pada anak-anak berusia 4 tahun yang mendapatkan asupan DHA/ ARA dengan kadar 0,36% DHA (90mg DHA/100g) dan 0,72% ARA (180mg ARA/100g) selama empat bulan pertama menunjukkan Mental Development Index dan nilai IQ yang lebih tinggi 7 poin dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan asupan DHA/ ARA dalam kadar tersebut. Studi lain juga menunjukkan bahwa skor IQ pada anak usia 4 tahun memiliki korelasi yang kuat dengan skor IQ pada usia 17 tahun, hal ini menunjukkan adanya stabilisasi dalam jangka waktu panjang dan mengindikasikan nilai skor IQ yang kurang lebih sama tingginya pada usia dewasa.”

Selain asupan DHA dan ARA dalam kadar yang tepat, diperlukan juga stimulasi yang tepat sejak dini untuk melatih kecerdasan anak. Hal ini dijelaskan oleh Dr. Hardiono D. Pusponegoro, SpA(K), konsultan anak bidang neurolog RSCM, “Kecerdasan anak sangat dipengaruhi oleh stimulasi yang diterimanya dalam tahun-tahun awal kehidupannya, terutama dua tahun pertama yang sering kita sebut the golden years. Stimulasi yang tepat, baik jenis maupun frekuensinya, akan melatih panca indera anak dan akan mempengaruhi kecerdasannya.”

Mead Johnson menghadirkan Dr. Craig Jensen untuk berbagi hasil temuan terbaru dari studi klinis DR. E. Birch tersebut. Seminar bagi praktisi kesehatan tersebut akan diadakan di empat kota yaitu di FK Universitas Indonesia/ RSCM di Jakarta (26 Maret 2008), FK Universitas Diponegoro/ RS Dr. Kariyadi di Semarang (27 Maret 2008), FK Universitas Sumatra Utara/ RS Adam Malik di Medan (28 Maret 2008) dan Denpasar (29 Maret 2008).


hanyawanita.com

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa tulis KOMENTAR nya biar saya bisa membenahi diri, tulisan anda memberi arti bagi saya